Sabtu, 26 Januari 2013

SENJA

Aku menghadap altar
Engkau membelakangi altar
Tapi ada satu hal yang sama
Kita tersenyum dalam meditasi

Dalam diam kita membangun sadar
Tanpa perlu eksploitasi
Semuanya berjalan begitu saja
Satu tujuan mencapai kesederajatan
dalam totalitas diri  dengan semesta


(Plg, 22012013)

Sinergi

Pada gelap malam
Aku berdiri menatap
Bentangan ombak yang maha luas
Ku bentangkan kedua tangan ke atas langit
Ku siapkan diri 
menerima energi alam semesta
Semuanya serba hitam, sekelam malam, sekelam...


Alam semesta merefleksikan segala harap

Malam ini pun ku tengadahkan 
telapak tangan ke atas langit,
Indra memadukan daya menuntun sukma
Ada yang menunggu...
Atau aku yang menunggu
Jawabnya ada pada keberanian menerima jawaban
Segalanya telah jelas
Tatkala fajar menyingsing
Esok hari aku akan datang pada rekam jati diri

Energi melintasi kepadatan
ketika daya bersinergi
terpejam adalah melihat
ini merupakan mata yang paling tajam

Aku bukanlah badan bukan roh
bukan pula hati
tak ada jiwa
yang ada hanyalah kesadaran
inilah inti dari segala inti energi

(Plg_15012013_10pm)

Kamis, 24 Januari 2013

Goes to Lombok 2012

Tanjung Aan

Perjalanan ini tidak terduga, terjadi begitu saja. seminggu sebelum akhir tahun aku memutuskan untuk beli tiket ke lombok. woooooowwww lombok man J rasanya seperti pergi ke negri impian. Entahlah sejak... kalo tidak salah saat SMA aku membaca cerita legenda puteri mandalika di sebuah majalah, sejak itu aku jatuh cinta dengan lombok J

Ada hal yang menarik dari legenda puteri Mandalika, ia adalah seorang putri yang memutuskan untuk menjadikan dirinya sarana perdamaian dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Putri Mandalika merupakan putri yang sangat cantik dan berbudi luhur, sehingga banyak pangeran yang menginginkannya sebagai permaisuri. Banyak lamaran datang dari kerajaan-kerajaan yang lebih besar dan kuat dari kerajaan Putri Mandalika. Masalahnya para pangeran ini tidak ingin lamarannya ditolak. Jika ditolak maka itu berarti bendera perang.

Konon di bukit inilah Putri Mandalika
menjatuhkan diri ke laut  pantai seger
Memikirkan keselamatan Ayahanda, keluarga, dan masyarakat, dengan penuh keberanian Putri Mandalika mendaki bukit, dan menjatuhkan diri ke laut lalu berevolusi menjadi nyale. Sejenis cacing laut yang hingga kini menjadi berkah bagi masyarakat sekitar dengan upacara “bau nyale” yang menjadi salah  satu andalan wisata lombok.

Oke sekarang kembali keperjalananku. Ini bukan sekedar perjalanan wisata, bagiku ini adalah perjalanan hati J Dua tahunan ini aku merasa ada sisi hidupku yang hilang, ada semangat yang hilang, hidup hanya berjalan begitu saja menguap tanpa bekas.

Minggu, 30 desember 2012 pukul 05.00 wib dengan blue bird menuju bandara Sultan Mahmud Badaruddin II pesawat jam 6 menuju mataram dengan transit di jakarta. Sampai Jakarta jam 07.10 wib transit sekitar 3 jam-an. Waktu transit ini aku habiskan dengan membaca novel J yang emang udah aku siapin untuk mengahbiskan waktu, ada satu novel dari harlequin dan Tom Sawyer, anehnya sampai sekarang petualangan Tom Sawyer belum selesai aku baca hahhahahaha....

Tiba saatnya mendengar panggilan untuk naik pesawat, repotnya ternyata pesawat berada diruang tunggu yang lain, jadi terpaksalah kami berjalan agak jauh, tapi saat itu yang kurasakan: aku bangkit dari duduk, menegakkan badan tersenyum dan berjalan dengan bahagia, seolah aku adalah orang yang paling bahagia sedunia J

Mejeng at bandara Praya
Sekitar 13.30 wita sampai di bandara praya. Pada saat diatas praya, aku berkata well inilah lombok, welcome to lombok J dari atas yang terlihat adalah hamparan sawah dan dataran, sebenarnya agak surprise melihat ini. Aku sedikitnya berpikir bahwa rimbunan pohon atau hutan yang akan pertama kali kulihat, seperti ketika pergi ke Berau kalimantan timur, but this is lombok man J

Jadi begitu turun dari pesawat dengan tersenyum aku melangkahkan kaki dengan mantap dan pasti meski ini perjalanan jauhku seorang diri well… I’m coming for the nice adventure tekad kuat dalam hati J  dan sempet foto. Ceritanya ada seorang cewek yg foto alay (hahhaaha memfoto dirinya sendiri) jadi sok tau aku tanya, pertama kali ke lombok ya…. mau ku fotoi hahhahaaha padahal aku juga mau minta balik di fotoi jadi deh dapat foto pertama di bandara praya.

Taman di Bandara Praya
Sambil nunggu bagasi pengen ke toilet, tapi antriannya panjang sekali, untungnya ada cewek cleaning servise yang baik hati, sini aja bu tapi pintunya rusak (ha! hahahhaha ternyata pintu kacanya terlalu rendah dan tidak ditutup maka jadilah cewek CS itu menutup dengan lap yang ada di tangannya wahhhh… makasih banget deh….. karena ga antri lama, semoga lain kali kita ketemu lagi J

Ambil bagasi lalu berjalan keluar, bandaranya cukup rapi, saat itu agak sepi, tapi ada taman yang menurutku cukup bagus, jadi tidak hilang kesempatan untuk memotret, ini bisa jadi ide untuk taman disekolah hehehhehehhe secara ada ekskul baru pertamanan gitu J

Begitu keluar agak surprise lagi, banyak sekali masyarakat yang menungu, entah siapa yang ditunggu :p aku rasa antara penumpang yang keluar dengan masyarakat itu bisa satu berbanding lima hahhahaha betul-betul suasana pedesaan. Lalu aku pesan DAMRI. Begitulah pesan mbak win naik damri nanti dijemput di pool damri. Oke pesen tiket 15 ribu, ada bapak damri yang baik bawain koper ke bagasi mobil sudah itu masih mau fotoi aku pulo hahahhahha luar biasa J

Pop mi pertama di lombok ^.^
Naik ke bis, kok banyak yang makan popmie, liat kanan liat kiri emang yang ada cuma orang jualan popmie hehhehehehe jadilah aku ikut-ikutan beli popmie sambil nunggu bis jalan, lumayan buat ganjal perut J

Bis mulai jalan, kanan kiri yang terlihat adalah deretan perbukitan dan persawahan, sepanjang mata memandang hijauuuu serasa kontras dengan palembang tiap hari ketemunya dinding-dinding dan dinding gedung J

Kurang lebih 1 jam sampai di pool damri, tak lama kemudian mbak win datang menjemputku bersama tiga sepupuku yang baru pertama kali berjumpa. Ada mbak Nanta, Cece Ditha dan dek wana. Ketika aku tanya kenapa anak tertua di panggil mbak dan anak kedua dipanggil cece, apa jawabannya coba ????? mbak Nanta jawabnya gini: karena mbak nanta orang jawa, kalo cece orang kalimantan hahhahahhaha nyambung ga sih….

Sampai dirumah mbak win sekitar jam 15.00 wita. Lalu mandi, ngobrol, makan trus tidur. Aku tidur lebih awal sekitar jam sembilanan karena capek banget, abis sebelum brangkat kegiatan di palembang cukup nonstop, dikejer target kantor dan target kuliah wuahhh begadang terus. Jadi ketika ketemu kasur langsung zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

Senin, 31 Desember 2012 bersama mbak win dan mas wanto sekeluarga kita mulai jalan. lets go….. dimulai dari melewati kota tua di mataram lalu menyusuri sengigi melihat pemandangan pantai yang wow dari jalan begitu mempesona, kita mau mampir ke batu bolong tapi karena ada tulisan “bagi wanita yang sedang menstruasi dilarang masuk” ya… maka kita cuma numpang foto saja di depan gerbang hehhehehehehe trus berjalan sampai dipasar seni, tapi karena masih pagi jadi banyak toko yang belum buka, kita berjalan saja kepantainya. Cukup bersih dan banyak kapal nelayan yang lagi bersandar. Kita duduk-duduk agak lumayan lama lah sekitar satu jam, anak-anak main pasir dan kita ngobrol.
My niece

Lanjut perjalanan menuju pantai nipah, nah disepanjang perjalanan ini, jalannya berkelok-kelok dan kita disuguhkan pemandangan laut yang mempesona J Sampai di pantai nipah kita pesan ikan bakar, cukup murah disini dua ikan besar plus plecing kangkung dan lalapan untuk enam orang seharga160 rb, plecingnya wow pedesssss hehhehehe Cuma ikannya agak kurang sedep. lalu kita main ombak walupun ga nyebur karena ya… lagi palang merah J tapi cukup memuaskan.

Anak-anak main hujan di Tanjung
Setelah siang kita pergi ke tanjung karena mas wanto mau liat dhammasekha sebenarnya sekalian mau mampir ke tempat putra dan meta tapi sayang mereka sedang tidak di rumah. Yang mengejutkan dalam perjalanan ke tanjung hujan, dan hujan disini awet dan merata, dijalan-jalan banyak anak-anak dan remaja yang berhujan-hujanan. Aku pikir mereka dalam perjalanan pulang dan kehujanan, tapi ternyata menurut penjelasan mas wanto dan dikonfirmasi oleh meta yang orang asli lombok memang mereka suka main air hujan wow jadi ingat masa kecil waktu main hujan dan pulang-pulang dimarahi sama bapak-ibu. Tapi disini ga anak-anak, ga remaja, ga orang tua suka main hujan suatu kealamian yang sudah jaranga ada. Jadi kepengin main hujan hahhahhaha

Ada dua tempat dhammasekha yang kita kunjungi di daerahnya putra dan satu lagi agak lupa namanya di dekat vihara buddhavamsa milik yayasan meta arama. Kita sempet mampir ke vihara Buddhavamsa mau numpang ke toilet, karena katanya masyarakat sini banyak yang belum punya MCK padahal rumahnya sudah bagus-bagus loh heran juga sih…..

Vihara Buddhavamsa
Ciri khas vihara di lombok, dari tiga vihara yang kulihat semuanya memiliki ruang (bhaktisala/aula?) yang luas tanpa dinding, apakah ini menunjukkan bahwa orang lombok sangat terbuka????? atau tidak mudah percaya dengan orang lain, dalam ruangan yang terbuka tanpa sekat kita bisa mengawasi siapa saja yang datang….atau ini menunjukkan keluasan berpikir mereka dalam memandang dunia ini, alam ini. Karena dilombok aku banyak menemui pohon-pohon terutama beringin yang besar, mungkin tiga atau empat rangkulan tangan orang dewasa baru bisa terangkul. Dan pohon ini terletak dekat atau sangat dekat dengan pemukiman penduduk, ini mestinya lombok tidak pernah kekurangan air bersih ya….

Di Vihara Jaya Wijaya
Dari vihara Buddhavamsa kita menuju pamenang, mau mampir ke rumah meta, tapi ternyata dia lagi ke bali. Jadi kita mampir ke vihara Jaya Wijaya, dan melihat candi yang konon pembuatanya cukup kontroversial. Memang aneh kalau jaman sekarang abad 21 orang membangun candi, tapi kalu kita membuka lembaran sejarah atau kitab suci bukankah Buddha memberi petunjuk bahwa untuk menandai tempat/peristiwa penting atau menyimpan benda penting yang mengingatkan dan membawa kemajuan spiritual, maka dapatlah dibangun sebuah stupa. Hanya saja arsitektur stupa tiap negara kan berbeda. Coba saja lihat pagoda Swedagon di Myanmar yang dibangun Tapussa dan Ballika pengikut awam pertama Buddha. Stupa/pagoda Swedagon dibangun untuk menyimpan  dua relik rambut Buddha sebagai pengingat mereka terhadap Buddha. Ya kalu di Indonesia membangun pagoda dengan arsitektur cina saja boleh kenapa membangun stupa (baca Indonesia ; candi) dipermasalahkan. Emmmmm Aneh……………….

Beautiful Candi
Btw candinya mengagumkan, arsiteknya yang katanya tanpa rencana cukup bagus dan proporsional, dan berlumut sepertinya sudah lama, padahal dalam hitungan tahun belum ada lima jari. Sayangnya kita tidak bisa melihat bagian dalam candi karena tidak bertemu dengan perawatnya candi. Jadi tidak bisa banyak cerita, tunggu kesempatan wawancara baru bisa cerita tentang candi ini.

Disekitar candi sebelah kiri tangga naik ke candi ada pohon beringin besar yang dibawahnya ada rupang Buddha. Di kanan tangga ada pohon bodhi dan rupang Buddha dibwahnya, didepan candi ada bangunan yang katanya dulu mau dibangun wihara tapi terbengkalai, kurang tau apa sebabnya, tapi di bawah candi sudah dibangun wihara Jaya Wijaya sederhana tapi megah, mungkin karena auranya.

Lanjut perjalanan ke mataram lewat gunung pusuk mau lihat monyet, tapi kita mampir dulu mau beli sate ikan. Sate ikan tanjung cukup terkenal karena rasanya lebih enak. Tadinya aku pikir sate ikan itu sate ikan yang dihaluskan lalu ditusuk dengan batang sereh seperti yang dilihat di tv ternyata benar-benar daging ikan yang ditusuk jadi sate hehhehehehe rasanya pedas, gurih, ada rasa manisnya, enak dimakan hangat-hangat, digadoin aja tanpa nasi, karena kita makannya di mobil hehehhehe

Monyet di Gunung Pusuk
Kita mampir beli kacang untuk kasih makan monyet, ternyata kacang telor yang dibeli di pasar pamenang enak, jadi kita juga ikut makan hehhehhehe sabar ya monyet kita berbagi makanan J jalannya nanjak karena ini perbukitan dan monyetnya mulai banyak dipinggir jalan, tidak terganggu dengan kendaraan yang cukup ramai, kita lempar kacang ke mereka dan para monyet menyambutnya dengan tangkas, sampai dipuncak kita berhenti di bagian yang cukup lapang dan banyak monyetnya, mereka cukup jinak, dan senang diberi makan. Maunya foto saat memberi makan monyet, jadi aku bilang ke monyet; tunggu dulu jangan dimakan semua, Monyetnya nyaut Rrrrrhhhh sambil nunjukin giginya yang besar-besar dan kuning weeee…. kanyaknya ga pernah sikat gigi tuh monyet hehhehhehe…… disini pemandangannya cukup bagus, dibawah jurang dengan pohon-pohonan hijau, Cuma katanya dibukit pusuk sendiri hutannya sudah gundul, pohon-pohonan tinggal ditepi jalan, di dalamnya gundul. Dan hari keempat, 2 januari ada longsor di sana. Sepertinya pemerintah harus mulai memperhatikan hal ini J Pulang sudah sore, agak capek, lalu mandi istirahat sebentar karena malamnya, malam tahun baru diundang ke rumah bu Gedong kawan mbak win sekeluarga, untuk makan-makan beliau ulang tahun.

Ini loh pohon manggis
Esok pagi tanggal 1 januari 2013 kita diundang lagi oleh bu Gedong makan-makan di kebun. Ini pertama kalinya aku liat pohon manggis hehhehe awalnya aku kira pohon apel hijau ternyata manggis :p lalu ada juga pohon cendana. Mayoritas kita pasti pernah bakar hio cendana tapi kalau lihat pohonnya aku jamin belum banyak yang tahu. Jadi aku merasa jadi the winner HOREE!‼ Aku yang pertama melihat pohon cendana hahhahahaha……………………

Cendana
Makanannya cukup enak tapi peudas, awalnya aku suka plecing tapi setelah beberapa kali makan dan mules, jadi agak berpikir ulang hahahhha, Jadi ada plecing ada semacam pepes ayam, trus pisang muda yang dipepes dengan campurannya, rasanya gurih, ada rujakan yang juga pedasss J dan beberapa makanan lain. Sudah makan kami mau lihat kebun kelapa atau kandang babi ya…. tapi ga jadi karena jauh, jadi kita cuma setengah jalan sampai dipohon beringin yang konon ditanam dari jaman Anak Agung raja mataram dulu. Disana banyak orang lewat bawa air deresan kelapa yang katanya bahan untuk tuak, wahhhh…..hhehehehehe…..

Beringin Jaman Anak Agung
Pulang dari kebun sekitar jam 2 kita mau mampir ke narmada, tapi macet total, maklum tahun baru jadi mungkin banyak yang liburan. Maka kita urung mampir, dan pulang aja. Itu pun sudah ngantuk berat, dimobil terkantuk-kantuk J Tapi mas wanto baik hati mencarikan aku peta kota mataram, karena rencananya aku mau jalan ala backpeker hehehehhhe, Jadi setelah itu kemana-mana aku bawa peta, meski tak banyak terpakai karena perginya sering ditemani J

Rabu, 2 januari 2013 rencananya mau liat pantai, kebetulan meta sudah balik dari Bali dan mau nemani lihat keindahan lombok, tadinya mau rombongan dengan putra, sayangnya putra berhalangan. Karma baik kita belum mendukung untuk ketemu meskipun kita ada dipulau yang sama tapi kita cuma ketemu lewat telepon saja. Yahh mungkin lain kali ada kesempatan bisa reunian dengan putra dan kawan-kawan lain J tunggu punya tunggu sampai jam 10 belum datang, karena ada lonsor di pusuk, sehingga jalan harus memutar. Maka aku putuskan untuk ke pergi ke musium lombok.

Musium Lombok
Kata orang kalau mau liat perkembangan suatu daerah lihatlah musiumnya. Maka berbekal peta (meskipun sempat nyasar, kalu ga nyasar bukan ivan namanya hehhehehe) dan motor pinjaman dari mbak win, gooo kita ke musium. Karcis masuk musium 2ribu rupiah. Di musium bertemu penjaganya yang cukup ramah, ia menjelaskan banyak tentang isi musium. Nusantara jaman dulu itu sadah maju, nenek moyang kita tuh orang pandai, hanya kita sekarang kurang banyak menggali, dan tertalu mudah terpesona dengan budaya dan teknologi luar negeri. Hasil tenun mereka sangat bagus, ada cara memasak nasi menggunakan gerabah yang mirip dengan rice cooker, keren‼‼ Jempol untuk leluhur kita.

Sekitar jam 12 ketemu meta di musium, karena kita bawa dua motor jadi diputuskan untuk balikin dulu motor mbak win, karena kebetulan rumah ga jauh dari musium. Eh kebetulan pula ada es cendol di pinggir jalan, jadilah kita berhenti minum es cendol, segerrrr disiang-siang gini. Kata yang terucap, ga nyangka ya kita masih bisa minum gini, dipinggir jalan seperti jaman kuliah dulu J

Memang tak banyak  yang berubah dari persahabatan kami. Dulu kami kawan kuliah, lalu sempat jatuh cinta dan pacaran, ku akui itu masa terindah dan berkesan dalam hidupku. Lalu karena kondisi rasa cinta kami perlahan berubah menjadi rasa yang lebih dalam dari rasa cinta antara laki-laki dan wanita, yaitu rasa cinta yang alami, persahabatan yang alami. Alam membentuk kami menjadi orang yang saling menghargai dan berbagi untuk kemajuan dan perkembangan batin. Tidak banyak orang yang memahami ini, dan banyak orang yang menyangka aku sakit hati karena hingga saat ini belum memiliki pasangan. Dulu memang betul aku sakit hati, tapi itu sudah lama sekali aku lepaskan, karena ketika kita mencintai seseorang, maka melepas adalah cinta yang sesungguhnya. Ajahn Bram bilang; apapun yang terjadi pintu hatiku selalu terbuka untukmu. Itulah cinta yang tanpa mengikat. Cinta yang melepas. Maka ketika cinta kami berubah menjadi persahabatan alami orang-orang tidak bisa memahami hal ini. Tapi biarlah itu urusan mereka bukan urusanku hehhehehe aku juga berterimakasih pada Sari, istri meta yang sudah mengijinkan meta menjadi guideku selama tiga hari. semoga suatu hari kita bisa menjadi teman seperti kakak adik.

Abis minum cendol, waktunya makan siang, mau ke pantai waktunya tangung jadi kita putuskan ke suranadi dan narmada. Makan siangnya di sesaot, daerah pedesaan dekat suranadi, dan ketika mulai jalan sampai dipinggir kota mataram hujan turun, meski tidak deras tapi cukup membikin basah.

Pohon Bodhi Sukong
Sebelum ke sesaot kita mampir ke tempat dimana Sukong pertama kali menanam pohon bodhi. Tempatnya wow sangat indah, sampai-sampai di palembang pun aku masih terbayang-bayang tempat itu. Pohon bodhinya terletak tak jauh dari sungai yang mengalir sangat jernih, diantara kebun dan kolam ikan yang teduh, ada bangunan seperti pura, saat ini digunakan oleh umat hindu untuk sembahyang. Saat disana yang terpikir pertama kali adalah wow ini bagus sekali untuk dijadikan tempat retret, berada dipinggiran, sunyi, bunyi-bunyi alam masih sangat alami, suara air, angin, burung, sauasana sejuk, sangat-sangat-sangat cocok untuk tempat retret. Andai ada karma baik dan kesempatan baik, aku sangat mau membuat tempat retret disana. Mungkin kalau sekarang belum, suatu ketika kelak, who knows. Atau kalau ada para dermawan yang berkenan silakan survey dan menjajaki kesempatan untuk membuat tempat retret disana, the first retreat in lombok J

Setelah bernamaskara dan foto-foto kita melanjutkan perjalanan ke sesaot. Oh ya disini meta meninggalkan sandalnya yang tidak sepasang karena katanya tertukar waktu di kapal dalam perjalanan ke Bali, dan berganti dengan sandal jepit bertiliskan M (moster) tapi menurutnya M inisial meta hahahahaha dasar jenius pemakna kehidupan.

Sampai di sesaot sebuah rumah makan kebun, hujan turun agak deras, jadi kita lama sekali disini, dan juga lama sekali menunggu pesanan datang, untungnya aku tidak terlalu lapar. Pas pesanan datang, aku mau tambah ikan bakar, tapi aku tanya dulu: mas pesan ikan bakar lama ga. Mas-nya bilang enggak. Aku bilang: kalau sampai setengah jam ga jadi deh. Mas-nya dengan wajah agak ga enak bilang: engak kok, gak lama. Hehehehe bagi ku itu sih ucapan biasa, yang logis, di palembang juga biasa gitu, dan orang cuek aja. Tapi ternyata lain disini. Meta tanya: palembang kotanya panas ya… Aku jawab: iya. Meta bilang: pantas orangnya sangar. Hahahhahahahha lain ladang lain belalang.

Setelah hujan ditunggu-tunggu ga reda sekitar jam emapt lewat kita putusin nerusin perjalanan ke suranadi, tapi berhubung surandi adalah pura, dan aku berhalangan masuk kita cuma lihat dari luar saja. Trus pergi ke suranadi yang satunya, tempat pemandian. diantara gerimis, kita liat remaja cewek pada asik main air di pemandian umum. Ada pemandian khusus dimana setiap orang yang mandi harus mengenakan kain putih, hanya kain putih, konon kalau kita mandi dengan niat membuang sial, dan memhon sesuatu pada yang Esa, disanalah tempatnya banyak hal terkabul.

Taman Narmada sore hari
Lanjut perjalanan ke narmada, sudah sore hampir setengah enam, tapi kita masih boleh masuk dengan tiket lima ribu rupiah dan masih banyak orang didalam. Narmada adalah miniatur gunung rinjani, penuh falsafah dari pertarungan antara dewa siapa ya kok lupa… itu loh yang tunggangannya gajah. Dan disini memang ada patung gajahnya. Taman ini dibangun raja Anak Agung Ngurah Karang Asem sekitar tahun 1727, awalnya diperuntukkan untuk upacara keagamaan dan tempat liburan keluarga kerajaan di musim kemarau. Setelah melalui banyak pemugaran, selain untuk upacara keagamaan umat hindu, tempat ini terbuka untuk umum. Taman narmada terkenal dengan air awet muda-nya konon air ini dari mata air di gunung rinjani. Terhadap hal seperti ini aku sih sekedar percaya dan tau aja. Yang terpenting bagi ku adalah momen ketika melihat suatu tempat, itu yang memberi kesan mendalam. Legenda dan kepercayaan setempat merupakan bumbu yang menggiring kita menikmati momen yang indah. Kita sempat memutari pura utama, seperti pradaksina J ada pohon disamping kiri pura dengan buah yang sangat cantik, kecil-kecil sebesar ibu jari dan yang matang berwarna kuning kunyit, sangat cantik, sayangnya kita ga tau apa nama pohon itu J Narmada memiliki kolam-kolam yang luas yang bisa disewa untuk mandi atau berenang, sayangnya, sore ketika kami menyelusuri kolam ini banyak sampahnya. Pemandangannya cukup bagus, ada banyak pohon dan dibagian kiri kolam kalau kita berjalan dari arah patung gajah ada hutan kecil yang cukup rimbun. Berjalan-jalan sore disini seperti rendenvous seperti pernah mengalami sebelumnya J Ini salah satu momen yang menyenangkan ketika di lombok.

Sahabat Kehidupan
Sudah agak gelap sekitar jam enam kita lanjut perjalanan pulang, tapi kita mampir ke POM bensin numpang ke toilet, karena lagi azan magrib jadinya kita duduk-duduk sambil ngobrol di saung atau berugak istilah sana diantara cafeshopnya POM bensin dan musola. Diantara orang yang lagi solat, kita justru diskusi tentang meditasi dan buddhisme. Ada banyak hal yang kami obrolkan hingga aku mendapat satu pemahaman back to the basic, kembali ke saat-saat masih kuliah ketika mendapat bimbingan meditasi rutin dari romo Ary, ketika banyak kejadian tak terduga terjadi, ketika dalam kesulitan mendapat banyak keajaiban. Rasanya inilah sisi diriku yang hilang saat ini. Inilah sisi diriku yang harus dibangkitkan, dibangunkan, dan dibangun kembali. Kemajuan duniawi tidak terpisah dari kemajuan spiritual. Kemajuan duniawi harus dibarengi dengan kemajuan spiritual agar tidak terasa kosong. Kami berbicara seperti kakak adik, seperti sahabat, seperti murid dan guru. Dalam banyak hal aku sering menganggap meta sebagai guru emosi-ku, guru batin ku, guru wawasanku. Melaluinya aku melihat dunia dengan cara pandang yang berbeda, cara pandang alami, cara pandang nyentrik sekaligus peduli dengan sekitar, sifat yang sampai saat ini sulit aku miliki.

Aku tipe orang yang terlalu pusing dengan pendapat orang lain, melalui cara pandang nyentriknya meta aku, aku bisa melihat sisi lain dari dunia ini, fokus pada niat baik, meski mendapat tantangan dari masyarakat. Asal kita yakin apa yang kita lakukan baik, maka suara sumbang masyarakat menjadi merdu. begitulah kira-kira, ilmu yang kudapat J

Pantai Loang Baloq
Kamis 3 januari 2013 tadinya hari ini mau mengunjungi air terjun, tapi kesempatan belum berpihak, jadilah jam 11 aku naik motor dengan berbekal peta mau ke sekarbela pusat kerajinan mutiara. Meskipun bawa peta tapi ternyata sulit baca peta hahhahhhaha yang terjadi nyasar tulah, harusnya belok kiri, kita malah belok kanan ups J setelah menyelusuri jalan yang keliru malah ketemu pantai Loang Balog, tempatnya bagus tamannya sudah tertata rapi, ombaknya besar, tapi tulah pantainya kotor, kurang perawatan. Angin nya agak besar, mendung hitam, gerimis mulai jatuh. jadi tidak bisa lama-lama disini. Kuputuskan untuk mencari sekarbela, masih penasaran hehehhe….

Setelah beberapa jalan kucoba akhirnya kucoba balik arah, hujan mulai deras, padahal sebentar lagi nyampe, akhirnya berteduh ditempat orang jualan gorengan, lumayan dingin-dingin bisa makan pisang goreng hangat, fresh from the wajan J ditengah hujan deras, ada info dari bbm grup harus kirim email tugas waduh dimana ada warnet nih………………… untungnya flashdish selalu ada ditas J cari-cari warnet lewat sekarbela tapi tidak bisa mampir, hujan deras bo…. sampai lampu merah belok kiri ga ketemu, jalan pelan-pelan, tanya anak sekolah, masih ga ketemu. Balik arah ke sekarbela inget kalo mbak win ada modem, jadi telp lah kerumah, naas modemnya dibawa ke kantor hahhahaaha jadilah balik arah lagi ke lampu merah, belok kiri kali ini jalan super pelan-pelan, tanya sekali lagi, jalan pelan ternyata papan nama warnetnya tertutup pohon besar hahahhahaha pantas saja ga kelihatan. Selesai kirim tugas mami retno (dosen DDTP). Kuputuskan untuk pulang ke rumah mbak win, rasanya tidak ada yang sehangat rumah, ditengah hujan sendirian dinegeri orang :P

Dokar pertamaku ^.^
Jumat, 4 januari 2013 Aku mau naik dokar J jadi sekitar jam 10 aku jalan kaki keluar kompleks, lalu cari dokar. pak ke sekarbela berapa? ya berapalah? sepuluh ribu ya…. ya J akhirnya kesampaian naik dokar. Sempet narsis untuk foto-foto sendiri diatas dokar. Angin spoi-spoi, rambut berantakan, naik dokar punya sensasinya sendiri. Sampai di sekarbela liat-liat mutiara, maaf mungkin aku kurang bisa menghargai keindahan perhiasan, tapi menurutku perhiasan mutiaranya modelnya agak kuno dan cocok untuk ibu-ibu J bros mutiara air tawarnya seperti bros manik-manik biasa, dipalembang agak banyak tuh yang seperti itu, kalau perhiasan emasnya jangan ditanya deh secara harga emas sekarang lagi melambung, cuma modelnya tetap agak tua J mutiara air laut pergram sekitar 280 ribu. Bagi yang suka mutiara boleh deh berburu mutiara disana. Menurut mbak win, kerajinan mutiara lebih bagus yang dari kalimantan, jadi orang kalimantan beli mutiara lombok, dibuat perhiasan dengan design yang bagus lalu dijual lagi dengan harga yang tinggi. Wah kalau gitu kenapa ga diadakan saja workshop kerajinan perhiasan untuk masyarakat lombok kan bisa menambah income dan perbaikan wisata. Sehingga tidak ada lagi pantai-pantai yang kotor karena kesadaran wisatanya sudah tumbuh. Masyarakat tetep lugu tapi orang luar banyak bangun hotel atau penginapan dan mendapat keuntungan besar, sementara sebagain besar masyarakatnya tetap hidup sederhana dengan sangat sederhana. Waktu pulang ke palembang aku bertemu sekelompok besar laki-laki muda yang mau jadi TKI di malaysia, sekelompok kecil wanita yang bekerja di batam, dan sepertinya pabrik atau pelayan. Sementara lombok punya potensi besar yang belum digali. Heran juga kenapa pemerintahnya seperti tidak tanggap menangkap peluang. Kalau aku jadi gubernur lombok mungkin akan banyak pelatihan-pelatihan lifeskill hahhahahhahaha (mimpidisiangbolong.com).

Akhirnya ketemu meta, pak guru baru pulang sekolah dengan pakaian kemeja biru lengan panjang, ehhhh tunggu ada yang berubah ups oooo ternyata pak guru mencukur habis jenggot dan jambangnya. Katanya bagi orang lombok kalau seorang laki-laki memiliki jenggot dan jambang agak diatakuti atau disegani??? oleh masyarakat. Wow keren… J Tapi entah kenapa pak guru cukur jenggot J btw itu adalah hak independen seseorang ingin tampil seperti apa dirinya J

Perjalanan berlanjut dengan beli helm dulu karena cuma bawa satu helm, helmnya berat, memang bagus sih. Jadi kutanya kenapa cowok suka helm berat? Kupikir untuk prestis tapi ternyata ada fungsinya kalau untuk perjalanan jauh dan ngebut, helm berat lebih mantap menahan angin. Aku hanya bisa bilang oooooo tak pernah terpikir. Aku memilih pake helem lama, dan dalam perjalanan terbukti J helm ini tidak terlalu berat, dan longgar di kepalaku, aduh rambutku rasanya sakit karena helmnya terus berputar kena angin dikepalaku. Tapi aku tak berani bilang ayo tukar helm hahahhahaha

Perjalanan ke kuta lombok lumayan jauh sekitar 1,5 samapai 2 jam naik motor. Karena ini hari jumat menghormati umat muslim yang lagi ibadah jumat, dan biasanya dilarang masuk ke pantai kalau hari jumat (katanya begitu) jadi kita berhenti makan siang di rumah makan ayam balap, ini juga salah satu makanan khas lombok, rasanya lumayan enak, cocok dengan lidahku, tidak terlalu pedas, gurih dan nikmat emmmmm yummy J kami disini ngobrol agak lama karena menunggu waktu dengan perkiraan sampai di tanjung aan wilayah kuta waktu sudah selesai ibadah jumat. Selesai makan lanjut perjalanan. kanan kiri jalan daerah pesawahan, ada sekelompok petani, ibu-ibu, lagi menyantap makan siang di sawah, sepertinya nikmat sekali emmm J banyak juga sapi, sapi disini kecil-kecil aku pikir kerdil karena kurang makan, tapi ternyata memang jenis  sapi cebol hahhahaha di lombok banyak yang cebol, sapi cebol, kerbau cebol, dan ayam cebol (ayam taliwang) J Ada kejadian lucu sewaktu, aku dengan pedenya bilang: lihat-lihat ada sapi bertanduk…. tante itu bukan sapi, itu kerbau hahahhahahha malu aku ama sepupu kecil ku. kalau di lampung perasaan kerbau itu besar dan hitam, sapi putih, atau oreng dan besar. Tapi disini sapi dan kerbau hampir sama J

Tanjung Aan
Mereka melaut sambil bernyanyi
Tanjung aan pantai yang sangat indah airnya jernih, dengan pasir yang landai, pasirnya tidak lengket dibadan dikelilingi pegunungan yang menawan. Berhayal kalau punya rumah pantai pasti asyik sekali J siang itu panas tidak ada tanda-tanda mau hujan atau habis hujan, tapi dilangit ada pelangi, luar biasa! Ini petanda alam yang baik, dan kami senang melihat pelangi itu. Sementara di depan kami ada nelayan yang berangkat melaut mereka menyanyi seperti adegan ketika jandi (boys before flower) pergi ke makau, naik perahu dan ada pendayung menyanyikan lagu seriosa. Bedanya mereka menyanyikan lagu sasak, bahasa lombok J selesai melihat nelayan berangkat melaut, ada kapal yang  nelayan yang pulang melaut menreka mengurai jala mengambil ikan hasil tangkapan, sekaligus membersihkan jala, dan anak-anak muda itu sekali lagi sambil menyanyi J sungguh pemandangan yang menyenangkan untuk dilihat. Di ujung pantai ada batu karang yang cukup besar. Jadi kami putuskan untuk naik, sambil uji nyali, maklum setelah merbabu dan tinggal dipalembang belum pernah mendaki lagi. Semasa sma dulu suka panjat kelapa J tapi sekarang agak takut ketinggian J

Tak lama nyampai puncak karang, datang anak penjaja gelang, souvenir. Beli bu, belilah bu….. J berapa? sepuluh ribu. lima ribu dua ya J setelah tawar menawar akhirnya dapat lima ribu dua. Sebenarnya udah diperingati oleh mbak win hati-hati dengan pedagang disana kalo kita beli satu maka akan datang pedagang secara keroyokan hehehhe dan kalau mereka tidak dibeli, tawarannya berubah jadi minta seribu donk bu…. belum ada yang beli dari kemarin…. wahhhh J ini sedikit menjengkelkan hehhehehe. Sebenarnya kasihan dengan anak-anak ini tapi kalau sudah dikerubuti lima sampai tujuh orang ringam juga. Btw tanjung aan sangat bagus, pemandangan bagusnya membuatku ingin menangis. Entah mengapa melihat hamparan laut biru di kelilingi pegunungan membuatku sekali lagi merasakan rendenvous dan air mata mau keluar tapi malu, entar disangka yang idak-idak oleh meta hehhehehe Jadi dinovel-novel yang mengatakan: jika melihat keindahan suatu barang atau tempat membuat seseorang ingin menangis itu tidak sepenuhnya fiktif, aku merasakan itu di  tanjung ann J

Pantai Seger
Perjalanan lanjut ke pantai seger, pantai dimana legenda putri mandalika berasal. Kami mendatangi bukit dimana putri mandalika menjatuhkan dirinya. Memasuki kawasan pantai ini seperti memasuki negeri dongeng perpaduan antara bukit dan pantai yang sangat rupawan, begitu memasuki kawasan kita disambut dengan segerombolan kerbau (kali ini aku tidak salah mengenali J) dihamparan tanah yang dipenuhi kehijauan rumput, jalannya masih tanah dan perlu kendaraan sendiri karena lokasinya cukup jauh, tapi begitu sampai gak nyesel deh J di pantai ada bukit yang ditumbuhi rumput pendek tapi memberi kesan yang megah, aku sangat menyukai bukit yang satu ini. aku merasa sepertinya dulu tempat ini tempat bermain bagi para wanita dan anak-anak mereka sangat gembira berlarian disana, tanpa pohon atau apa pun tempat itu, terasa sangat mewah, rasanya seharian disanakan pun tak akan bosan J

Bukit Kemegahbahagiaan 
Lautnya sangat biru, ombaknya cukup tenang tapi agak ketengah cukup besar, makanya banyak bule surving disana. Ditepinya bisa berenang dengan damai (sayangnya aku ga bisa berenang, kursus dulu ah kursus J) Kami duduk-duduk di salah satu bukit, ngobrol-ngobrol sambil makan citatos J bicara panjang lebar sambil mencoba merasakan perasaan putri mandalika ketika harus mengambil keputusan melompat ke laut. Keputusan yang tidak egois.

Kalau pada saat itu ditanya; do you happy with your desicion? with your life? kurang lebih dia akan menjawab seperti ini seperti kawanku; masalahnya bukan bahagia tapi tanggungjawab yang ada didepanmu tanggungjawab yang kau ambil dari kehidupan. Tanggung jawan yang membuatmu berarti terlahir sebagai manusia, ketika banyak orang merasakan manfaat dari kelahiranmu. Ini adalah jawaban yang lahir dari proses menyelami kehidupan dengan bijak, yang tidak semua orang sampai pada pemahaman ini, atau sampai tapi dengan pamrih pribadi. Jawaban putri mandalika ini (kawan ini) adalah jawaban yang tulus karena panggilan jiwanya.

Sebenarnya ingin menikmati senja, matahari terbenam disini, tapi karena ini wilayah yang belum begitu dikenal dan katanya agak rawan maka jam lima sore kami memutuskan untuk balik ke mataram. Terimakasih pantai seger, terimakasih puteri mandalika, terimakasih bukit kemegah-bahagiaan, terimakasih, ada karma baik balik lagi kesana J

Ada kejadian lucu pas kita mau pulang, disamperin ibu-ibu penjual kain khas lombok, berapa? lima puluh ribu. Tiga puluh ya.... ga boleh. Ya sudah. Lima seratus dua puluh deh. Tak lama kemudian banyak yang pedagang yang datang, ringam ga jadi beli. Kita jalan muterin pantai. Pas balik ketemu lagi ama ibu itu, kita beli kainnya satu kain tiga puluh ribu, lima kain seratus lima puluh, tapi dia bilang ga boleh hahahhahahaa ibu ini rupanya tak pandai berhitung, padahal tadi lima helai seratus dua puluh, sekarang lima helai seratus lima puluh tak boleh.... aduh untung ketemu kita orang baik coba kalau tidak bisa ditipu ibu ini. Inilah salah satu keluguan lombok 

Sampai mataram abis magrip mampir di warung tenda untuk mencicipi ayam taliwang, emmm rasanya, menurutku sih biasa seperti ayam-ayam bakar lainnya, hanya istimewanya ini ayam kate utuh, dan karena ayamnya kecil rasanya lebih gurih. Makanan yang kusuka adalah plecing kangkung di pantai nipah, emmm seger, ditambah suasana pantainya jadi makin sedep. Jadi apapun makanannya kalau suasananya bagus terasa enak tu lah hahahhahaha

Karena waktu belum terlalu malam kami memutuskan untuk melihat-lihat kota mataram diwaktu malam. Melihat alun-alun kota (lapangan kota) tempat orang nongkrong-nongkrong, lalu ke jalan airlangga, wah disana menarik sekali, banyak warung tenda kemudian ada sepeda hias yang penuh lampu. Sepeda hias yang di kayuh oleh enam orang berbentuk macam-macam ada kelinci, micky, dan lain-lain. Kupikir orang lombok romantis juga ya J sayangnya ga sempet naik, karena sudah agak malam, kupikir masih ada malam lainnya, tapi kesempatan belum datang. Lain kali ada kesempatan ke mataram mau coba naik sepeda ini J Jam 9 kami sampai rumah mbak win, thanks untuk hari ini sampai ketemu kembali lusa.

Sabtu, 5 januari 2013 waktunya belanja oleh-oleh, sebelumnya diajak makan ke salah satu rumah makan ayam taliwang tertua di mataram, tempatnya bagus, rapi, dan indah, tapi masakannya emmm asin hehhehehe mbakku juga heran kenapa ya… biasanya ga begini, biasanya tamu-tamu penting juga makannya disini J wah waktu yang kurang pas untukku makan disana mungkin ya.... J

lalu kami belanja kaos khas lombok di fortuna agung, lumayan dapat harga murah dan diskon lagi J recomanded dech kalau cari kaos lombok kesini aja, ada dikomplek pasar apa ya namanya pasarnya mataram deh hehhehehhe lalu ke phoenix tempat beli kacang mede dan aneka dodol dari mulai dodol rumput laut sampe dodol semangka, inilah tempatnya. Sebenarnmya sayang hari ini dilewatkan tanpa ke tempat wisata, tinggal sehari lagi dilombok karena senin balik ke palembang L

Pantai Batu Bolong
Minggu, 6 januari 2013 aku bertekad sebelum pulang harus lihat sunset jadi jam 9 pagi kuputuskan untuk pergi jalan sendiri, sengaja tidak ingin merepotkan keluarga mbak win J jadi naik taksi menuju batu bolong J sampai di batu bolong banyak umat hindu yang lagi ibadah, aku tanya ada acara apa? ohhh sembahyang biasa kliwonan J lalu aku masuk setelah sewa kain kuning dengan dana sukarela, puranya kecil di pinggir pantai yang terus kena ombak, tapi tidak bisa dibandingkan keindahannya dengan tanah lot. Jauh lebih bagus dan terawat tanah lot J disini agak kotor. Sisa-sisa sesajian sembahyang dibuang kelaut begitu saja tidak dibersihkan J

Tapi disamping pura ada karang yang cukup bagus, pas aku foto disitu terkena ombak ahhahahaha basah semua untung tasku tahan air J jadi isinya tidak basah. Naik ke pura melihat orang sembahyang, duduk-duduk sebentar melihat ombak dari kaki pura lalu turun main air sebentar dan duduk-duduk di bawah pohon kamboja. Hampir jam 12 berjalan ke tepi pantai liat orang melarung barang sembahyang, mereka melarung sesajian ditepi laut. lalu teleponan dengan putu hampir satu jaman lebih, sambil menunggu, entah menunggu apa. Mungkin hanya seorang kawan untuk menikmati matahari tenggelam, ini harganya sangat mahal sekali J

Pantai Gunung Sari
lalu aku berjalan menyusuri pantai, berjalan bertemu bule yang tersenyum-senyum melihatku pakai kaos rajut di pantai hahahhhahaha padahal karena pakaianku lah habis kotor semua, maklum malas nyuci padahal dirumah mbak win ada mesin cuci J tapi cuek ajalah. Ini sebenarnya bukan sekedar jalan biasa. Ini adalah uji nyali melakukan sesuatu yang belum pernah ku lakukan, berjalan seorang diri, didaerah yang belum ku kenal, diantara orang-orang yang tidak ku kenal, benar-benar asing. Ini adalah perjalanan yang akan selalu ku ingat, ketika aku mengalami kesulitan aku akan ingat bahwa kau pernah berjalan hampir 2 km didaerah asing diantara ombak besar, diantara orang-orang yang melihatku dengan mata selidik. Aku akan mengingat ini aku bisa, aku mampu, menghadapi kehidupanku, menghadapi tantanganku. aku bisa! ditengah perjalanan, setelah aku melewati seorang pemancing yang sepertinya orang jakarta, aku diterjang ombak besar, aku agak panik, karena sepertinya ombak itu akan menyeretku ke laut. aku tidak bisa berdiri kokoh, aku goyah, dan aku takut, akhirnya ombak itu kembali kelaut dengan membawa sebelah sepatuku. aku berdiri bimbang, lalu aku ingat bukankah ombak selalu mengembalikan semua yang ia ambil, semua yang dilemparkan kelaut kembali ke daratan. lalu aku hanya bisa menunggu dan tak lama kemudian sepatuku kembali, dan rasanya aku senang sekali, aku tersenyum lebar dan kembali berjalan J

sunset di krakalan
Melangkah sampai kutemukan tempat yang nyaman untuk berhenti. karena sepertinya pantai ini sudah menjadi halaman sebuah hotel atau cafe, sementara aku ingin tempat yang sunyi dan alami. samapi pada ujung pantai yang berkarang dengan ombak besar, rasanya agak sulit melewati karang itu tanpa basah. Aku bertanya pada seorang pemuda yang sedang membersihkan pantai. Dibalik karang itu masih ada panataikah? ya masih, lewati saja karang itu. Terimakasih J lalu aku terus berjalan meski agak ragu, di ujung situ ada bule yang lagi asyik tengkurap sendirian, menikmati matahari pantai, jadi aku lewat saja agak jauh berhenti dan berpikir mau keluar ke jalan raya saja atau lanjut jalan, akhirnya kuputuskan untuk lanjut jalan. Menunggu laut ombaknya agak kecil lalu aku melawati karang itu apa yang ada dibalik karang? pohon besar dengan warung kosong yang bisa untuk berteduh. Ada dua kursi, yang satu sudah ditiduri seorang ibu yang menunggui anak adan suaminya lagi main pasir, dan bangku satu lagi kosong, aku duduk disitu, sambil berpikir aku benar-benar ingin seorang kawan untuk menikmati ini semua, dihari terakhirku di lombok J

Aku duduk cukup lama di sana, pantai yang menurut telkomsel bernama gunung sari,  sambil mendengarkan lagu lady antebellum need you now J makan lays, ngobrol dengan anak-anak desa, melihat ombak besar, sangat besar yang pertama kali ku lihat, memperhatikan penjual keliling lewat dipantai, melihat sekeluarga turis domestik main pasir, berbaring, melihat bule joging, bule abis surving, sampai pedagang mewari kutek, sepasang bule perancis merekam ombak besar, melihat anak perempuan kecil yang tidak takut ombak. melihat keluasan laut, dan melihar diriku sendiri menyadari, alangkah senangnya kalau ini dilihat bersama orang-orang yang dekat denganmu J

Sampai hampir jam lima ada telepon dari meta dia datang dengan membawa matic putih, aku berkesempatan mengendari motor di jalan-jalan senggigi. pengendara motor di lombok cukup gila J dalam hal mengabaikan tatatertib lalu lintas, wah….. kalau di palembang sudah kena tilang berapa kali ya….. kepantai malibu, sebentar kepantai yang ada puranya sebentar, trus kepantai krakal semuanya agak banyak sampah, disinilah aku belihat sunset meski tidak sempurna, ombak besar, orang-orang bermain air, melihat gunung agung, melihat kecemasan orang-orang menatap kehidupan, memiliki atau kehilangan kehidupan, melepas dan mengalah, memberi atau menerima. Inilah kehidupan, egois atau berbagi itu adalah sebuah pilihan. Emosi atau sadar itu juga sebuah pilihan. hampir jam enam sore aku kembali ke mataram, diantar ke temteman blue bird oleh meta, terimakasih kawan, terimakasih atas pertemuan ini, terimakasih atas pemahaman yang bertumbuh, terimakasih atas semua. Terimakasih padamu kawan, terimakasih pada kehidupan J

Kembali ke mataram tidak secepat berangkatnya, karena ternyata aku telah berjalan cukup jauh dari batu bolong mungkin lebih dari 2 km, ditambah bersepeda motor makin jauh saja J sebelum kembali aku mampir ke KFC di jalan airlangga. Kasian karena macet dek nanta, ditha dan wana harus menunggu lama sampai jam delapan baru makan, maafin tante ya dek J habis makan, mandi, paking, ngobrol dengan mbak win, trus tidur hampir jam sebelasan lewat. Jam dua terbangun ke kamar mandi, trus tidak bisa tidur lagi. Mataram hujan diselingi petir, sedikit mengkhawatirkan bagaimana kalau besok pesawat delay L untungannya ujian hari senin sudah lewat J lalu bbm masuk, seorang kawan baik membantuku melewati malam tanpa kantuk, seorang yang mengaku percikan dewa Indra, yang menggangap petir adalah dayanya. Kami berbicara melalui bbm mengupas kehidupan, mengupas kejujuran yang tak jujur, mengupas kehidupan, mengupas keberanian, mengupas energi yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, memahami pemahaman yang tidak paham, menerima kehidupan apa adanya, hidup pada kekinian meski itu perlu waktu, namun yang penting telah bermodal pemahaman yang setara dalam satu lintasan energi kehidupan J

Pagi menejelang jam lima pagi taxi menjemput siap menuju bandara praya, terima kasih mabak win, terimaksih mas wanto, terimakasih, dek nanta, ditha dan dek wana, sudah menjadi keluarga dan teman yang baik selama di lombok, kapan kalian ke palembang, tante tunggu. Kapan kawan-kawan lombok ke palembang, welcome, selama aku disini aku akan menjadi guide kalianJ

Inilah perjalanan akhir tahunku yang paling menyenangkan, berkesan, nekad, dan penuh takjub. Semoga aku memiliki perjalanan-perjalanan yang menyenangkan dilain waktu J