“Sanggha diundang untuk
kembali kepada napasnya,
sehingga energi kebersamaan
perhatian penuh kesadaran
mempersatukan kita
menjadi satu makhluk hidup
tunggal,
mengalir bagaikan sungai,
tiada lagi cerai berai
pemisahan,
izinkanlah Sanggha bernapas
bagaikan satu tubuh,
melantun bagaikan satu
tubuh,
mendengar bagaikan satu
tubuh,
menembus jauh melampaui
garis pembatas
sang aku yang tidak nyata,
menembus batas ketidakmampuan dalam mengatasi
perasaan kompleks superior, kompleks inferior,
dan
kompleks kesepadanan sejajar.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar